KLATEN, beritajateng.tv – Jumlah siswa SMP Negeri 1 Wedi, Kabupaten Klaten, yang dugaan kuat keracunan akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meningkat.
Berdasarkan laporan terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, sebanyak 22 siswa kini dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagas Waras Klaten, naik signifikan dari sebelumnya yang hanya 13 siswa.
Sementara itu, 18 siswa masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sementara 4 siswa lainnya baru saja tiba di IGD.
Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan bahwa laporan dari pihak sekolah dan puskesmas menunjukkan bahwa ada 28 siswa yang mengalami keluhan serupa. Yang mayoritas datang ke Puskesmas Wedi dengan gejala keracunan.
“Yang sampai sekarang dalam perawatan 18. Ini datang lagi empat di IGD. Jadi total 22,” ujar Anggit.
Langkah Tanggap Dinas Kesehatan
Sebagai respons cepat terhadap kejadian ini, Dinas Kesehatan Klaten telah membuka posko tanggap darurat di Puskesmas Wedi. Posko ini bertujuan untuk memfasilitasi siswa yang mengalami gejala serupa agar dapat segera mendapatkan penanganan medis.
BACA JUGA: 2 Ribuan Pelajar di Jateng Keracunan MBG, PPJI: Dapur Katering Justru Paling Aman
Dinas Kesehatan juga telah mengambil sampel makanan dari MBG yang dugaan kuat menjadi penyebab keracunan. Sampel itu untuk pengujian di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Yogyakarta. Sampel tersebut meliputi nasi, ayam, sayur, dan susu dalam menu MBG tersebut.
“Hasilnya akan keluar dalam waktu lima sampai tujuh hari,” jelas Anggit mengenai proses uji laboratorium yang sedang berlangsung. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari keracunan yang dialami oleh siswa-siswa tersebut.