SEMARANG, beritajateng.tv – Pengamat pendidikan mengungkap adanya perjokian di kalangan guru dalam menjalankan tugas administratif pada Kurikulum Merdeka, yakni di platform Merdeka Belajar.
Hal itu terungkap dari Pengamat pendidikan asal Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subhkan.
Bukan tanpa alasan baginya mengapa banyak guru yang menyewa jasa joki untuk menuntaskan tugas yang sifatnya administratif di platform Merdeka Belajar (PMM).
“Ada juga joki yang bisa mengerjakan tugas di platform Merdeka Belajar. Pokoknya [guru] terima bersih, dia bisa upload dan terima sertifikat,” ungkap Edi.
Meskipun guru tersebut tergabung dalam platform Merdeka Belajar, namun akses materi yang seharusnya di lakukan tak berjalan sungguh-sungguh.
“Dia akses materi, [tapi] gak ditonton sampai selesai. Apalagi bukti [melakukan kegiatan saat mengakses materi] ya sudah acting saja, karena semuanya bisa direkayasa. Itu karena jam, target, dan topik yang mesti di selesaikan banyak,” beber dia.
Adanya perjokian di dunia guru, khususnya dalam menuntaskan tugas di Platform Merdeka Belajar, menjadi hal yang mesti terbenahi dari Kurikulum Merdeka.