DEMAK, beritajateng.tv – Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) turun ke lapangan dengan membawa perlengkapan kesehatan dan berbagai jenis obat untuk pengungsi banjir bandang di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Menurut Kepala Pusat Krisis Kesehatan Sumarjaya, genangan air dan kelembaban akan meningkatkan jumlah nyamuk. Oleh karena itu, Puskris juga membantu penyediaan peralatan fogging atau penyemprotan anti nyamuk.
“Risiko penularan penyakit memang tinggi di area pengungsian dimana satu ruangan ditempati oleh ratusan orang. Untuk itu, Puskris akan mengirim obat antibiotika, anti nyeri, batuk, gatal dan alergi. Puskris juga mengirim perahu karet untuk pelayanan kesehatan di lokasi banjir,” kata Sumarjaya, Sabtu 23 Maret 2024.
Kapuskris menjelaskan, ketinggian air sudah mulai surut sejak dua hari lalu. Di Karanganyar, misalnya, yang semula 200 cm kini sebagian besar sudah mengering. Begitu juga di Kota Demak. Akibat banjir tersebut, berbagai fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan berbagai peralatan ikut terendam dan tidak dapat berfungsi sama sekali.
BACA JUGA: Tanggapi Soal Selat Muria yang Ramai Saat Banjir Demak, Ini Kata Badan Geologi Kementerian ESDM
Menurutnya, Puskris sudah mengirim Satgas ke Demak dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengidentifikasi masalah kesehatan akibat bencana. Hasil Rapid Health Assesment menunjukkan bahwa banjir Demak belum masuk kategori krisis kesehatan.
Di lapangan, Dinkes Demak sudah memobilisasi Tim Cadangan Kesehatan (TCK) untuk memberikan pelayanan akibat bencana banjir.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Demak, Ali Maimun menyatakan, saat ini terdapat 41 Pos Kesehatan di Demak dan Kudus. Pihaknya juga sudah memobilisasi Tim Cadangan Kesehatan (TCK), untuk memberikan pelayanan kesehatan akibat banjir ini.
Berbagai potensi penyakit korban banjir Demak
Selain membantu evakuasi korban banjir dan pengobatan, Dinkes juga melakukan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan, mengingat risiko penularan penyakit jadi lebih tinggi. Penyakit menular akibat terkontaminasi kencing tikus pun, sudah teridentifikasi di lapangan.