Sakina menyebut, capaian investasi tertinggi di Jawa Tengah pada triwulan III tahun ini masih terkonsentrasi di daerah yang memiliki kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
“Yang paling tinggi tetap Kendal, Kota Semarang, Demak, dan Batang. Baru setelah itu Pemalang yang justru di luar kawasan industri,” katanya.
Keempat daerah tersebut ia nilai berhasil menarik investor karena dukungan infrastruktur yang memadai dan kesiapan kawasan industri. Sementara Pemalang menjadi catatan tersendiri karena mampu tumbuh tanpa berada dalam kawasan industri resmi.
Wilayah Jateng selatan masih minim pengembangan kawasan industri
Meski bagian utara berkembang pesat, Sakina mengakui masih ada kesenjangan investasi di wilayah selatan Jawa Tengah. Hingga kini, hanya ada satu kawasan industri yang beroperasi di selatan, yakni Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW) di Cilacap.
“Memang ada disparitas, kawasan industri di bagian selatan itu baru satu, di Cilacap,” ucapnya.
Kini, Pemprov Jawa Tengah membuka peluang seluas-luasnya bagi investor untuk mengembangkan kawasan industri di wilayah selatan. Beberapa kabupaten seperti Cilacap, Banyumas, Kebumen, dan Purbalingga disebut tengah mengajukan pembentukan kawasan industri baru.
“Pak Gubernur dalam beberapa forum bisnis selalu menyampaikan bahwa bagian selatan masih terbuka. KPI-nya sudah ada, tinggal dikembangkan menjadi kawasan industri,” lanjut Sakina.
BACA JUGA: Marak Unjuk Rasa, Ahmad Luthfi: Jangan Sampai Ganggu Investasi-Pertumbuhan Ekonomi Jateng
Sakina menjelaskan, pembentukan kawasan industri harus memenuhi sejumlah ketentuan, antara lain berada dalam satu hamparan lahan minimal 50 hektare dan berlokasi di kawasan peruntukan industri.
“Yang pasti, kawasan industri itu tidak boleh berada di lahan pertanian, bukan LSD (Lahan Sawah Dilindungi) dan bukan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan),” tegasnya.
Ia berharap, pemerataan pembangunan kawasan industri di Jawa Tengah dapat menarik investasi baru ke wilayah selatan, sekaligus membuka lapangan kerja lebih luas.
“Harapannya, nanti akan ada peningkatan investasi yang lebih merata antara utara dan selatan,” pungkas Sakina. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi