Pihaknya juga bakal mensupport kebutuhan seperti menyediakan lahan tanpa biaya sewa. Ia berharap, upaya-upaya ini juga bisa mengentaskan permasalahan pemerintahan seperti persoalan stunting dan kemiskinan.
“Apalagi khusus Semarang ini sangat luar biasa, hampir 30 ribu hektare tanah produktif. Dua ribu hektare sawah lestari yang ini perlu tangan-tangan anak muda. Kalau kita mau bicara daulat pangan, artinya harus mandiri dan pasti kemiskinan akan hilang, stunting akan hilang. Sehingga ke depan akan menjadi generasi emas yang memang emas,” paparnya.
Edukasi Remaja Kota Semarang
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Pemuda Inpirli, Za’iimah Sekar Sayekti mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Khususnya Dinas pemuda dan olahraga karena telah memberikan pendampingan dan bantuan untuk kegiatan urban farming dan budi daya ikan.
Berkat support maksimal yang ia dapatkan in. Para remaja Kelurahan Lamper Tengah Kota Semarang lebih paham pentingnya menjaga daulat pangan. Ia berharap bisa terus berkolaborasi dengan Pemkot Semarang untuk mewujudkan Indonesia Emas.
“Kita dapat beberapa pelatihan urban farming. Terus budi daya ikan dalam ember, dan juga pemanfaatan limbah organik untuk magot yang kita berkolaborasi dengan dinas sampai bisa ada panen. Dan kita sebagai milenial dan kaum muda tidak boleh merasa malu untuk memulai dari lini terkecil, yaitu keluarga untuk kita bisa menanam sayuran. Dan jangan malu di katakan petani cilik, karena petani itu kan membuahkan banyak hasil dan manfaat yang besar,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah