Film klasik
Apa yang menjadikan film klasik ‘tak tersentuh’ ini adalah karena kekuatan yang film itu miliki secara abadi dan tak lekang oleh waktu. Film klasik ini tidak hanya berada di sorotan selama sebulan, atau setahun, tetapi untuk generasi ke generasi. Film tersebut seakan ‘berbicara’ kepada penontonnya dengan cara yang membuatnya tetap dekat di hati.
Sebut saja film klasik The Lion King, ya film masa kanak-kanak yang memiliki nilai besar. Sekaligus untuk bernostalgia itu kemudian di buat remake-nya.
Remake film telah menjadi bagian dari industri film selamanya dan akan terus menarik perhatian produser Hollywood karena potensi cuan dari proyek-proyek tersebut. Secara keseluruhan, remake film telah menguntungkan penonton dengan memperkenalkan generasi muda kepada apa yang generasi yang lebih tua pernah nikmati. Namun, kurangnya kreativitas dan kemungkinan ketidakrespectan terhadap klasik yang di – remake akan terus membuat penonton merasa kesal. Terlebih remake yang mereka rilis dalam setahun adalah tidak etis, terutama ketika tidak ada yang meminta hal itu.
BACA JUGA: Film Sumala Bergenre Horor Pantas untuk Kita Saksikan di Bioskop, Begini Alasannya
Praktek remake pun kerap orang artikan sebagai langkah instan yang menjadi solusi dari habisnya ide dan kreativitas. Walaupun sah-sah saja memproduksi ulang sebuah film, penurunan kualitas dan hilangnya nilai budaya dari film original menjadi tak terhindarkan. Lagipula, masih ada banyak ide-ide segar di luar sana yang bisa mereka jelajahi dan jadikan film berkualitas.
Farah Nazila
Editor beritajateng.tv