“Tidak ada pengawasan dari orang tua sehingga anak pikirannya liar dan tidak terarah, sehingga memicu membuat keputusan yang kurang tepat di tengah kelabilan itu,” lanjutnya.
Faktor hubungan dengan keluarga dan ekspestasi pribadi
Menurut Probo, mudahnya mengakses informasi di media sosial juga bisa menjadi faktor seseorang untuk melakukan bunuh diri. Lantaran adanya perbedaan realita antara kehidupannya dengan apa yang ia tonton.
“Saat ini tontonannya kan beragam, lihat handphpne, lihat drama film. Dia meniru sesuatu yang tidak pas, juga kehidupan yang terlalu di dramatisir,” ucap Probo.
Sementara itu, orang tua yang broken home juga bisa menjadi salah satu penyebab seseorang bunuh diri. Apalagi belakangan beredar informasi, bahwa keluarga salah satu korban telah lama berpisah.
BACA JUGA:Kesaksian Teman Mahasiswi NJW yang Bunuh Diri di Mall Paragon, Beberapa Hari Terlihat Murung
Menurutnya, orang tua berperan besar terhadap perilaku sang anak. Orang tua seharusnya peka mengawasi gerak-gerik serta mendekatkan diri kepada anak.
“Mungkin salah satu pemicunya broken home. Seharusnya keluarga jadi model anak mengarah kemana. Dia juga mungkin hendak menghukum orang sekitar,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila