“Tentu kalau Golkar dari Presiden sendiri akan jauh perhitungan ya, daripada dengan Nasdem yang secara terang-terangan sudah berada pada kubu yang berbeda,” bebernya.
Terkait apakah kasus korupsi SYL akan menurunkan elektabilitas Partai Nasdem, Wahid tak menjamin hal itu. Menurutnya, isu-isu yang sifatnya berbau penegakan hukum seperti korupsi tidak berbanding lurus dengan elektabilitas sebuah partai.
BACA JUGA: Beberkan Ancaman El Nino di Jateng, Menteri Pertanian Minta Siapkan Hal Ini untuk Antisipasi
“Misalnya waktu PKS terkena kasus korupsi daging sapi di Kementerian Pertanian, sampai ada istilah PKS itu ‘Partai Kesandung Sapi’. itu dampaknya luar biasa. Tetapi faktanya adalah kemampuan partai melakukan kelembagaan politik, yakni melokalisasi isu itu,” ucap Wahid.
Perihal kemampuan partai dalam melokalisasi isu, Wahid menyebut PDI Perjuangan sebagai salah satu partai yang berhasil melakukan strategi tersebut. Tak hanya itu, Partai Gerindra dan Golkar juga tak luput dari partai yang menurutnya berhasil melakukan kelembagaan politik. Terutama saat ada kadernya yang terlibat kasus korupsi.
“PDIP, Golkar, dan Gerindra berhasil. Tinggal ini Nasdem gimana, ini ujian bagi mereka sebenarnya,” tandasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto