SEMARANG, beritajateng.tv – Mulai awal 2026, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah yang semula berjalan terpisah akan bergabung menjadi Dinas Pertanian dan Peternakan Jateng.
Kepala Distanbun Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menyebut ada sederet tantangan dan peluang dari perombakan sejumlah dinas di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tak terkecuali dinas yang dibawahinya.
“Saya kira ini menjadi menjadi tantangan buat kami ya. Bagaimana strategi kami untuk tadi modelnya seperti itu. Integrasi, pengembangannya secara kawasan, mengoptimalkan lahan,” ungkap Tavares saat beritajateng.tv jumpai di lantai 4 Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis, 24 Juli 2025 sore.
Tavares menyebut, penggabungan bidang pertanian dan peternakan membuat lahan bisa lebih termanfaatkan. Sebab, tutur dia, suatu lahan dapat menghasilkan lebih dari satu komoditas.
BACA JUGA: Kembangkan Pertanian Organik, Pemkab Blora Jalin Kerja Sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
“Jadi lahan yang ada itu bukan hanya menghasilkan satu komoditas, tapi bisa berdampak menghasilkan komoditas yang lain juga. Misalnya kolaborasi antara peternakan dan pertanian. Jadi petani bisa panen tanamannya, tapi juga bisa mendapat dari pemasukan dari peternakan,” tegas Tavares.
Dalam hematnya, penggabungan kedua bidang dalam satu dinas itu akan menguntungkan bagi petani maupun peternak di Jawa Tengah.
“Kami berharap selain mendukung, pendapatan yang petani terima akan lebih meningkat karena dia dapat [pendapatan] bisa dari subsektor macam-macam, peternakan dia dapat, pertanian juga dia dapat,” sambung dia.
Ia menyebut, jalannya penggabungan bidang menjadi dinas baru itu akan mulai pada 2026 mendatang.
“Kalau dari yang sudah pimpinan kami sampaikan mungkin [penggabungannya] akan mulai tahun depan ya. Jadi prosesnya itu Januari ya,” ucap dia.