HeadlineJatengNews Update

Resmikan Pasar Legi, Puan Belanja Sayur dan Buah Bareng Gibran

×

Resmikan Pasar Legi, Puan Belanja Sayur dan Buah Bareng Gibran

Sebarkan artikel ini
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berdialog dengan pedagang Pasar Legi. (DPR RI)

“Karena pasar baru, ada sedikit kekurangan. Ke depan harus segera diantisipasi agar air tidak masuk ke pasar, dan tidak menyebabkan genangan. Kementerian PUPR menyatakan akan segera melengkapi kekurangan-kekurangan,” sambung Puan.

Di sisi lain, Puan menilai pasar tradisional sangat penting untuk perekonomian rakyat. Untuk itu, keberadaan pasar-pasar tradisional disebut harus mendapat perhatian khusus karena merupakan kekuatan dan kesehatan ekonomi rakyat Indonesia.

“Pasar Legi denyut nadi perekonomian masyarakat yang ada di Solo. Mungkin bukan hanya Solo tapi Jawa Tengah. Kita lihat di pasar ekonomi berjalan atau tidak. Kemudian kita bisa lihat pedagang bisa jual beli dengan aman nyaman dan tentu saja mereka bisa berinteraksi untuk bisa saling berkomunikasi,” papar Puan.

Ditegaskannya, pasar tradisional harus selalu dipertahankan. Menurut Puan, lewat pasar tradisional-lah masyarakat bisa langsung menjual hasil pertanian dan produk-produk buatan rumah.

“Dan semua interaksi sosial yang terjadi di pasar rakyat dilakukan dengan semangat kekeluargaan, sesuatu yang tidak dapat kita temukan di pusat perbelanjaan yang besar-besar,” sebut Cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Puan mengajak seluruh masyarakat Solo dan sekitarnya bergotongroyong menjaga Pasar Legi yang sudah selesai direnovasi ini. Ia juga mengingatkan pengelola dan pedagang agar terus merawat Pasar Legi, termasuk tidak lupa selalu menjaga protokol kesehatan.

Usai meresmikan Pasar Legi, Puan didampingi Gibran dan Menteri Basuki meninjau kios-kios yang ada di pasar. Ia juga mencoba sistem QRIS yang diterapkan untuk transaksi di Pasar Legi dengan berbelanja sayur dan buah-buahan.

Saat mencoba sistem pembayaran non-tunai itu, Puan menggunakan aplikasi QRIS dari HP Gibran. Tak hanya itu, ia juga sekaligus mengecek harga minyak goreng yang kini harga eceran terendah (HET) nya sudah dipatok Rp 14 ribu untuk satu liter.

Puan menemukan masih ada harga minyak goreng yang dijual Rp 19.500 per liternya. “Operasi pasar harus digencarkan,” katanya.

Ketika menyusuri lorong-lorong kios, Puan kerap berhenti karena banyak pedagang yang meminta foto bersama. Sesekali Puan juga berdialog dengan pedagang. (RI)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan