Walaupun novel ini menyajikan berbagai masalah berat, Almira Bastari juga menyisipkan elemen komedi dalam narasi dan dialog antar tokoh yang dapat mengundang tawa.
Meskipun cerita dalam Home Sweet Loan cukup padat dan kompleks, Almira Bastari mampu mengemasnya dengan cara yang menarik dan ringan.
Dialog dan ide yang disajikan terasa dekat dengan kehidupan nyata, membuat alur cerita mudah dipahami dan mengalir dengan baik.
Interaksi antar tokoh dan alurnya juga dirancang dengan sangat baik, sehingga pembaca merasa seolah-olah sedang menonton film. Visualisasi cerita dalam novel ini sangat jelas dan nyata, memberikan pengalaman membaca yang memuaskan.
BACA JUGA: Diangkat Jadi Film! Begini Kisah dalam Novel Berjudul Catatan Harian Menantu Sinting
Kekurangan
Pembaca merasa bahwa tokoh utama, Kaluna, tidak menunjukkan perkembangan karakter yang berarti. Meskipun ada beberapa perubahan, perubahannya dianggap tidak signifikan dan lebih merupakan hal-hal biasa yang memang seharusnya terjadi.
Sebaliknya, tokoh yang mengalami perkembangan karakter yang signifikan adalah Danan. Danan, yang dulunya gemar berfoya-foya, tidak memikirkan masa depan, dan tidak bisa menabung, kini mulai berubah. Ia mulai sadar dan menghentikan kebiasaan buruknya, serta mulai menabung untuk masa depannya.
Beberapa pembaca juga mencatat adanya kalimat yang terasa menggantung, seolah belum selesai dan kurang jelas. Selain itu, terdapat kalimat-kalimat yang rumit di awal cerita yang membuat pembaca merasa bingung.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari novel berjudul Home Sweet Loan yang sebentar lagi tayang di bioskop. (*)