Dalam jangka pendek, Sudaryono, menegaskan akan mengirim hingga 100 orang kader Tani Merdeka ke Atambua, Nusa Tenggara Timur, selama 12 hari. Mereka mendapat tugas mengikuti pelatihan sebagai Training of Trainer pengolahan pupuk organik.
“Sehingga kebutuhan pupuk nanti berkurang dengan hasil capaian pangan yang lebih baik. Kita biayai semua, cukup mereka fokus belajar bagaimana memproduksi pupuk,” jelas Sudaryono.
Selain itu, Sudaryono juga menyatakan akan menggalakkan program intensivikasi lahan. Program ini bertujuan memberdayakan lahan-lahan kosong menjadi lahan produktif.
“Misal ada tanah tadah hujan yang sangat luas, maka Tani Merdeka bisa diusulkan program pompanisasi untuk mengairi sawah. Sehingga tanah tadah hujan bisa ditanami dan paben tiga kali dalam setahun,” tegas Sudaryono.
Terkait deklarasi dukungan sebagai Calon Gubernur Jateng dari Tani Merdeka, Sudaryono, menyatakan siap menjaga amanah mereka untuk memimpin Jateng menjadi provinsi yang maju dan mapan.
“Itu aspirasi yang harus saya jaga. Kalau mereka menghendaki saya maju, saya jawab akan gaspoll,” terang Sudaryono.
Adapun Kongres Tani Merdeka I yang berlangsung pada 29-30 Juni 2024 ini hadir 1800 peserta. Dari para pengurus DPD Tani Merdeka se-Indonesia dan 35 DPC Tani Merdeka se-Jateng. (*)
Editor: Elly Amaliyah