“Pasien melahirkan dengan bantuan dr S dan tenaga kesehatan rumah sakit. Hal itu karena dokter Astra datang terlambat sehingga metode ILA tidak dilaksanakan. Saat dokter Astra datang, persalinan sudah selesai,” tutur dr Agus.
Menurutnya , metode ILA pihaknya pilih karena setelah mempertimbangkan kondisi istri Dias. Tanpa metode tersebut, memang dikhawatirkan keselamatan ibu dan bayi terancam.
“Kondisi tersebut kemudian memicu kemarahan saudara Dias kepada dokter Astra. Sehingga terjadilah masalah tersebut,” tambahnya.
Ia menegaskan, sebenarnya manajemen RSI Sultan Agung telah memfasilitasi pertemuan antara pasien, tenaga medis, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, IDI Kota Semarang, Komite Medik, serta dekan fakultas kedokteran dan hukum.
Dalam pertemuan tersebut, Dias menyampaikan terima kasih kepada dokter S dan dr Astra serta menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Akan tetapi saat pertemuan, dr Astra tak hadir. (*)
Editor: Elly Amaliyah