“Selain sebagai penguat pembelajaran bagi Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kebidanan, Fakultas Kedokteran Gigi, juga menjadi pusat riset kesehatan. RSP ini juga menjadi sarana memberikan layanan kesehatan masyarakat secara luas,” ungkap Prof Masrukhi.
Ia menambahkan, seperti dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unimus, dan Klinik Rawat Inap di Jalan Petek, RSP Unimus ini juga melayani pasien dengan BPJS. Sehingga bisa memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
“Sehingga nanti RSP Unimus melayani BPJS, karena moto dari rumah sakit Unimus adalah rumah sakit untuk melayani seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut, momen ini merupakan lompatan dinamis oleh Unimus sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) yang naik kelas dengan cepat, unggul, dan berkemajuan.
“Dengan peresmian rumah sakit ini tentu Muhammadiyah makin berperan untuk membangun kesehatan bangsa, dan ini menjadi rumah sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah yang ke 123,” kata Haedar.
Melalui penambahan jumlah rumah sakit milik Muhammadiyah yang saat ini berjumlah 123 di Indonesia, maka menguatkan peran Muhammadiyah dalam membangun bangsa. Selain melalui pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan dakwah.
“Sehingga selain cerah keberagamaan, dan menampilkan keberagamaan yang berkarakter-berakhlak mulia. Etika publik yang berbasis agama, nilai luhur bangsa, dan Pancasila, bersamaan kita juga ingin membangun bangsa ini secara utuh,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah