Ia berencana menghidupkan kembali festival keroncong di Semarang pada tahun mendatang sebagai bagian dari upaya revitalisasi budaya kota.
“Keroncong adalah bagian dari identitas kita. Tapi budaya tidak hanya tentang masa lalu. Kini kita juga menumbuhkan budaya baru, yaitu budaya cashless,” kata Agustina.
Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga terus mendorong kegiatan ekonomi rakyat berbasis budaya dengan memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk berjualan di berbagai titik kota setiap akhir pekan.
“Setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, warga bisa berdagang sekaligus berinteraksi di lingkungannya. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menjaga kehidupan sosial dan keamanan wilayah,” tambahnya.
Melalui kolaborasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Semarang, kegiatan “Rupiah Tresno Budoyo” harapannya mampu memperkuat ekosistem ekonomi digital tanpa meninggalkan akar budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat Jawa Tengah. (*)
Editor: Elly Amaliyah













