SEMARANG, beritajateng.tv – Seorang warga Tanggungrejo, Kelurahan Tambakrejo Semarang bernama Misiyem, terpaksa dievakuasi menggunakan becak diiringi warga setempat saat banjir, Jumat 7 Februari 2025 pagi.
Adapun hal tersebut dilakukan warga karena wilayah itu masih dilanda banjir. Ambulans bahkan tidak mampu menjangkau wilayah tersebut.
Tak hanya mengevakuasi Misiyem menggunakan becak, warga juga harus menggotong warga yang sedang sakit itu melewati jembatan penyebrangan rel.
Karena ambulans hanya sampai di Cilosari Raya, Kelurahan Kemijen, Semarang Timur. Kampung seberang Tanggungrejo, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.
BACA JUGA: Banjir, Belasan Ribu Hektare Sawah di Jateng Terancam Gagal Panen
Wanita 65 tahun itu berhasil dilarikan ke Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum.
Menurut Ketua RT 2 RW 5 Kelurahan Tambakrejo, Darwanto, banjir yang melanda wilayah tersebut telah berlangsung selama seminggu terakhir. Sehingga menyebabkan aktivitas warga terhambat.
“Mengganggu sekali (banjir 70 sentimeter), dari aktivitas anak sekolah, pekerja. Bahkan, tadi saya menggotong orang sakit harus menyebrang kali dulu,” kata Darwanto kepada beritajateng.tv.
Apalagi jika proses evakuasi warga yang sakit kritis semakin terkendala. Bahkan, ambulans pun tak bisa mengevakuasi.
“Misiyem ini kemarin sakit gula, dan ini semakin parah,” ujarnya.
Lebih lanjut, di wilayah RT 2 RW 5, Kelurahan Tambakrejo ada 17 rumah yang masuk tergenang akibat banjir ini.
BACA JUGA: Terendam Banjir, SMPN 20 Semarang Belajar Daring Hampir Satu Pekan, Sempat Masuk Tapi Air Naik Lagi
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak warga yang gatal-gatal karena banjir yang tak kunjung surut selama beberapa hari belakangan ini.
“Banyak sekali (yang terserang penyakit gatal-gatal),” ungkapnya. (*)