BACA JUGA: Minta Gibran Undur Diri Secara Baik-Baik, PDIP Surakarta: Datang Tampak Muka, Pergi Tampak Punggung
Gibran sudah tidak tegak lurus dengan PDIP
Oleh karena itu, Komar menilai Gibran sudah tidak tegak lurus dengan instruksi partai mengenai larangan bermain dua kaki. Pasalnya, Wali Kota Surakarta itu menjadi bakal cawapres dari KIM yang mana tidak sesuai dengan instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDI Perjuangan. Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader partai baru yang potensial bergabung dengan Partai dan TPN Ganjar-Mahfud,” jelas anggota DPR RI Dapil Papua ini.
Ia pun menyoroti pernyataan Ketua DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo yang menegaskan tentang keharusan dan etika setiap kader. Namun, Komarudin melihat sisi positif kejadian ini. Terutama bagi publik sehingga dapat menilai sosok calon pemimpin yang berkontestasi dalam Pilpres 2024.
“Kalau mau dibandingkan sesama calon wapres, siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakternya. Jadi, tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah,” tandas Komar. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi