“Bahkan literasi juga menyasar perempuan. Mereka bisa membaca koleksi perpustakaan, lalu mempraktikkan keterampilan baru, misalnya membuat kerajinan yang bisa mereka jual. Jadi literasi tidak hanya menambah pengetahuan, tapi juga memberi nilai ekonomi,” jelasnya.
Selain masyarakat umum, peningkatan minat baca juga didorong lewat penguatan perpustakaan sekolah. Dinas Arpus mendorong agar setiap sekolah, khususnya SMA, SMK, dan SMP, memiliki perpustakaan terakreditasi.
BACA JUGA: Di Mana Ada Pembakaran Buku, Di Sana Akal Sehat Menjadi Abu
“Perpustakaan sekolah seharusnya menjadi bagian penting dalam penilaian akreditasi sekolah. Dari sana literasi bisa berkembang dan membudaya di lingkungan pelajar,” tegas Rahmah.
Dengan meningkatnya minat baca, Rahmah optimistis Jawa Tengah bisa menjadi provinsi dengan budaya literasi yang kuat.
“Literasi bukan hanya soal membaca, tapi juga kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Inilah bekal penting untuk membangun sumber daya manusia unggul di Jawa Tengah,” tegasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi