SEMARANG, beritajateng.tv – DPRD Provinsi Jawa Tengah mengadakan pertemuan lintas sektor untuk merumuskan langkah konkret menjaga ketahanan pangan daerah melalui talkshow bertajuk “Integrasi Peran Pemerintah, Sektor Swasta, dan Institusi Pendidikan untuk Ketahanan Pangan” yang berlangsung di lantai 4 Kantor DPRD Provinsi Jateng, Kota Semarang, Kamis, 24 Juli 2025.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Muhammad Saleh, menegaskan pentingnya sinergi tiga sektor tersebut agar hasil riset kampus tidak sekadar berhenti di meja laboratorium saja.
“Kami mempertemukan antara pemerintah, dalam hal ini Dinas Pertanian, maupun juga dengan pihak swasta dan pihak akademisi, sehingga dari pertemuan ini harapan kita ada sinergi dan kolaborasi,” ungkap Saleh usai acara berlangsung.
Melalui gelar wicara tersebut, Saleh berharap temuan maupun riset kampus bisa langsung dirasakan manfaatnya. Tak hanya itu, politisi asal Golkar itu turut menyoroti peran generasi muda yang penting.
Saleh menyebut mahasiswa jurusan pertanian maupun petani milenial harus mengambil bagian penting dalam rantai ketahanan pangan.
“Hasil penelitian dari kampus itu bisa langsung diterapkan oleh masyarakat maupun juga oleh perusahaan. Tadi juga hadir petani milenial yang ada di Jawa Tengah dan juga mahasiswa fakultas pertanian. Kalau anak-anak muda ini punya semangat untuk bertani, saya kira itu bagian dari kita menopang ketahanan pangan,” tegas Saleh.
Dalam hematnya, kolaborasi perguruan tinggi dan industri juga potensial untuk diarahkan ke ranah magang hingga riset terapan.
“Apalagi misalnya nanti dengan Bu Ihsan, dengan Unwahas, ada kolaborasi seperti magang dan sebagainya,” pungkasnya.
Gelar wicara tersebut juga menghadirkan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Helmy Purwanto. Kehadiran Unwahas dinilai menjadi kunci penguatan riset dan transfer teknologi ke lapangan.