Perusahaan swasta akui butuh riset kampus lokal, sasar kerja sama dengan Unwahas Semarang
Dari pihak swasta, CEO PT Global Dairi Alami, Ihsan Mulia Putri, mengakui perusahaannya sangat membutuhkan dukungan riset kampus untuk memperkuat teknologi peternakan nasional.
“Kegiatan koordinasi dengan universitas itu intinya supaya mendapatkan sistem yang pas dengan Indonesia. Peternakan sapi di Indonesia itu belum secanggih di luar negeri,” kata Ihsan.
Saat ini, Ihsan mengaku perusahaannya mengadopsi teknologi pakan dan perawatan sapi dari negara maju. Namun, ke depan targetnya akan mandiri melalui riset lokal.
“Kami ingin menciptakan sistem yang khusus dan cocok untuk Indonesia. Termasuk pakannya mau apa, semuanya dari dalam negeri. Lalu perawatan sapi supaya tidak stres juga datangnya dari riset di dalam negeri,” sambung dia.
BACA JUGA: Kembangkan Pertanian Organik, Pemkab Blora Jalin Kerja Sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
Selain itu, Ihsan juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan petani lokal untuk penyediaan pakan.
“Kami tidak punya lahan sendiri, mengandalkan petani-petani. Tapi di peternakan baru kami di Jawa Tengah akan ada lahan untuk penumbuhan pakan. Dengan nilai lahan yang mahal di Jawa Tengah kami perlu meningkatkan produktivitas dari lahan itu,” terangnya.
Ia optimistis kerja samanya dengan Unwahas mampu mendongkrak hasil panen jagung hingga 50 persen per hektare.
“Maka dengan Universitas Wahid Hasyim ini, kami berharap bisa terjadi peningkatan 50 persen per hektarenya dari hasil panen jagung itu tadi,” pungkas Ihsan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi