Jateng

Sebut Kelebihan Penumpang Bikin Trans Semarang Kerap Mogok-Cumi Darat, Wali Kota: Sulit Tambah Armada

×

Sebut Kelebihan Penumpang Bikin Trans Semarang Kerap Mogok-Cumi Darat, Wali Kota: Sulit Tambah Armada

Sebarkan artikel ini
BRT Semarang
Seorang pengendara motor terkena asap "cumi darat" BRT Trans Semarang di Jalan Setia Budi, Ngesrep, Banyumanik, menuju arah turunan Gombel pada Selasa, 2 Desember 2025. (Foto: TikTok/@ggigarose via Instagram/@hangoutsemarang)

BACA JUGA: BRT Warga Keluhkan Cumi Darat, Wakil Ketua MPR RI Minta Pemkot Semarang Beralih ke Bus Listrik

“Ya kita kepengin jumlah penumpang yang naik itu seimbang dengan jumlah armada yang ada, tetapi pemerintah kota tidak akan mampu. Hari ini kemampuan kita hanya seperti itu,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Agustina meminta driver Trans Semarang tak memasukkan penumpang jika kondisi bus sudah penuh.

“Jadi, memang driver ini harus diingatkan untuk tidak memasukkan penumpang lagi jika memang kapasitasnya udah full, karena itu berbahaya untuk keselamatan baik bus maupun pengguna jalan yang lain,” sambungnya.

Kontrak dengan pihak ketiga akan berakhir tahun ini, Agustina akui akan tengok langsung uji kir dan uji petik

Agustina menegaskan persoalan kelayakan armada yang jadi perhatian Pemkot Semarang, selain soal kapasitas penumpang.

Menurutnya, pengecekan kondisi bus harus dilakukan menyeluruh sebelum kontrak dengan pihak ketiga diperpanjang pada Januari mendatang. Termasuk uji petik yang menurutnya tak dilakukan pada tahun lalu.

“Yang kedua mengenai kesehatan bus, kita berkomunikasi dengan berbagai pihak. Jika memang bus itu mau dikontrak kembali oleh Pemkot, mereka harus melakukan uji petik terhadap setiap mobil yang akan dikontrak. Yahun lalu tidak dilakukan itu,” ujar Agustina.

Ia mengaku telah memanggil Plt Kepala Dinas Perhubungan hingga sekretaris dinas setempat untuk memastikan pemeriksaan fisik bus berlangsung ketat. Menurutnya, kendala kontrak berjalan membuat Pemkot tak bisa serta-merta memutus kerja sama di tengah tahun.

BACA JUGA: Gratis Naik BRT untuk Pelajar dan Mahasiswa Semarang, Begini Cara Daftar dan Linknya

“Saya kemarin panggil Plt Kepala Dinas ini dan Pak Sekretaris Dinasnya, saya enggak mau tahu karena sudah berkali-kali seperti itu dan membahayakan. Sementara kalau kami putus kontrak tiba-tiba, jika itu kejadiannya masih bulan September, Oktober, kami putus kontrak tiba-tiba, berarti enggak ada bis,” tuturnya.

Namun, momentum evaluasi kini terbuka lantaran masa kontrak akan berakhir pada akhir Desember. Agustina meminta seluruh armada BRT Trans Semarang wajib menjalani uji KIR dan uji petik yang benar-benar secara fisik, bukan administratif semata.

“Ini untuk keselamatan penumpang. Saya minta kesehatan bis, uji kirnya benar-benar lakukan, saya mau lihat sendiri. Bukannya saya suudzon kalau uji kir terus bisnya enggak datang lalu suratnya keluar, bukan. Tapi saya kepengin melihat dengan sendirinya, bagaimana bis itu bisa teman-teman Dinas Perhubungan uji dengan sebenar-benarnya,” tegasnya.

Ia menambahkan, proses uji petik harus selesai jauh sebelum 1 Januari 2026 agar penyedia layanan memiliki waktu memperbaiki armada yang tidak lolos pemeriksaan.

“Kalau ada apa-apa, misalnya enggak lolos, silakan perbaiki dulu. Kedua, enggak lolos silakan perbaiki. Ketiga, enggak lolos ya wes, kalian harus ganti bus ini misalnya. Bus yang ini enggak boleh jalan, bus ini boleh jalan. Seperti itu,” pungkas Agustina. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan