Kendati begitu, Eddy tak menampik penggunaan kompor listrik penerapannya tak bisa menyeluruh di wilayah Indonesia. Bahkan, kata dia, di wilayah 3T masyarakat masih menggunakan minyak tanah untuk memasak.
“Mungkin gak bisa di seluruh Indonesia, karena kan beda-beda situasi kondisinya, mungkin daerah terpencil tetap harus pakai LPG 3 kilogram, daerah 3T masih pakai minyak tanah, kita harus sesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing,” tegas dia.
Tak hanya rumah tangga, Eddy ingin transisi energi di transportasi umum hingga industri
Dalam kesempatan itu, Eddy mengungkap potensi energi terbarukan di Indonesia yang sangat luar biasa. Kata dia, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan mencapai 3 ribu lebih giga watt. Hanya saja, potensi luar biasa itu belum termanfaatkan secara optimal.
“Memang Indonesia itu unik, kita mendapat berkah sumber energi terbarukan yang banyak; ada matahari, angin, air, panas bumi, gas, termasuk juga sumber energi terbarukan yang belum kita kembangkan. Ada 3.700 giga watt potensinya, hari ini baru terpakai 10 persen saja, artinya belum teroptimalisasi,” ungkapnya.
Selain elektrifikasi rumah tangga, Eddy berharap transisi energi juga bisa berjalan di sektor transportasi umum.
BACA JUGA: Beredar Surat Edaran ASN Jawa Tengah Tak Boleh Pakai LPG 3 Kilogram, Pemprov Siap Sanksi Pelanggar
“Kita lakukan elektrifikasi besar-besaran, contohnya pada sektor transportasi, khususnya transportasi umum. Sekarang sudah banyak bis umum itu pakai listrik, armadanya kita tingkatkan kuantitasnya, jaringan kita perluas,” terang dia.
Selain itu, pihaknya tengah menggalakan penggunaan PLTS atap yang memanfaat energi sinar matahari di industri besar. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi