SEMARANG, beritajateng.tv – Imbas LPG 3 kilogram yang sempat langka dan menghebohkan masyarakat, Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mendukung transisi energi secara masif, dari fosil ke energi terbarukan. Adapun salah satu caranya ialah dengan elektrifikasi rumah tangga.
Hal itu ia ungkap dalam paparannya sewaktu hadir sebagai narasumber dalam acara bertajuk “Kolaborasi Selamatkan Lingkungan” di Lika Liku Café & Resto, Kota Semarang, Kamis, 13 Februari 2025 malam.
“Cara elektrifikasi rumah tangga bagaimana? Sekarang kan rumah tangga masak pakai LPG 3 kliogram, kami pernah buat kajian soal bagaimana LPG 3 kilogram diganti dengan kompor listrik atau kompor induksi,” ungkap Eddy.
Alasannya, kata Eddy, listrik yang PLN hasilkan mengalami over supply hampir 5 giga watt.
“Itu besar sekali, daripada mubazir lebih baik diserap oleh rumah tangga, melalui cara masak dengan kompor listrik. Selain bisa menyerap listrik, juga cara memasaknya ramah lingkungan, kita bisa mengurangi ketergantungan pada gas LPG 3 kilogram,” jelas Eddy.
BACA JUGA: Tanggapi Polemik LPG 3 Kg, Ketua DPRD Jateng Minta Pemerintah Sosialisasi Sebelum Terapkan Kebijakan
Politisi PAN itu menuturkan, Pemerintah RI melakukan impor LPG 3 kilogram sebanyak 8 juta kg per tahunnya. Namun, pihaknya menyoroti subsidi LPG 3 kilogram oleh pemerintah yang ia nilai tak tepat sasaran.
“Dari total impor itu, yang pemerintah subsidi sebesar USD 5 miliar atau Rp80 triliun. Tapi yang beli siapa? Orang-orang mampu, bahkan artis pun beli dan pakai itu di rumahnya. Sudah pemborosan, devisa habis, subsidi salah sasaran, yang menikmati orang-orang mampu,” ungkapnya.