Namun, karena terlalu identik dengan suporter Persebaya Bonek, lalu diplesetkan menjadi Snex atau Semarang Extreme. Hingga akhirnya, Snex secara resmi berdiri pada 20 Maret 2005.
“Kita deklarasikan tanggal 20 Maret 2005 di Tugu Muda. Karena tempat itu sering kita jadikan tempat konsolidasi. Awalnya kita hanya 300 orang,” lanjutnya.
Perjuangan Snex dalam mendukung PSIS Semarang tidak langsung mulus. Sebagai kelompok suporter baru, Edy mengamini bahwa Snex sempat dianak-tirikan oleh manajemen PSIS Semarang. Bahkan, pihaknya sempat dipersulit dalam membeli tiket pertandingan.
“Kami pernah ingin beli tiket 1000 tapi kayak dipersulit. Cuman mendapat satu bendel. Setelah beberapa pertandingan, akhirnya kami dikasih 1000 tiket,” imbuhnya.
BACA JUGA:Laga Perang Bintang Sukses, Memperkenalkan Para Pemain PSIS Semarang ke Generasi Z
Fakta bahwa Snex mampu menjual habis seribu tiket lantas membuat manajemen luluh. Lambat laun, Snex mendapat porsi yang sama dengan Panser Biru.
Jika Panser Biru menempati tribun selatan, Snex kemudian menempati di tribun utara. Meski saling berhadapan, namun keduanya memiliki tujuan yang sama. Yakni sama-sama memberikan dukungan kepada PSIS Semarang.(*)
Editor: Farah Nazila