SEMARANG, beritajateng.tv – PSIS Semarang beruntung memiliki basis suporter yang besar dan penuh dengan loyalitas dalam memberikan dukungan mereka. Selain Panser Biru, ada kelompok suporter bernama Semarang Extreme (Snex) yang terkenal luas karena aksi militannya.
Mengadopsi gaya Ultras Italia, Snex bagaikan antitesa dari Panser Biru. Dengan warna hitam solidnya, Snex kemudian tumbuh menjadi suporter yang tersohor akan keekstremannya dalam mendukung PSIS Semarang.
Ketua Umum Snex periode 2018-2021 sekaligus salah satu pendiri Snex, Edy Purwanto pun berkesempatan menceritakan awal mula terbentuknya Snex. Edy mengatakan bahwa Snex pada awalnya terbentuk oleh kumpulan suporter arus bawah Panser Biru.
Edy yang pada pada tahun 2003 bergabung menjadi pengurus di Panser Biru kemudian mendapat dukungan dari koordinator wilayah (korwil) untuk maju sebagai Ketua Umum Panser Biru. Namun, sayangnya terdapat beberapa pihak yang tidak setuju akan majunya Edy sebagai ketua umum.
“Tapi ada beberapa pihak yang tidak senang dan berusaha mencegah. Ada semacam intervensi juga dari manajemen agar saya tidak jadi ketua umum,” kenang Edy saat beritajateng.tv temui di kantornya di Kawasan Industri Candi, Ngaliyan, beberapa waktu yang lalu.
Saat itu, Edy menduga penolakan untuknya sebagai ketua umum muncul sebab ia lebih dekat pada suporter arus bawah tanah atau yang ia sebut sebagai kelompok rewo-rewo. Meski begitu, ia mengaku tak mengambil pusing dan menyebutnya sebagai dinamika organisasi biasa.
BACA JUGA:Dua Dekade Lebih Dukung PSIS Semarang, Begini Asal-Usul Kelompok Suporter Panser Biru
Edy lalu memutuskan mundur dari pencalonan Ketua Umum Panser Biru. Namun, merasa tidak rela akan mundurnya Edy, sebanyak 20 korwil Panser Biru kemudian mendesak Edy untuk mendirikan kelompok suporter baru.
“Kita mengadakan pertemuan pertama di Kelurahan Gajah. Saya tawarkan kita tetap gabung dengan Panser Biru atau mendirikan organisasi lagi. Setelah voting, forum memilih mendirikan organisasi baru,” lanjut Edy yang sempat memimpin Snex selama tiga periode.
Sempat Tidak Diterima Manajemen hingga Resmi Menghuni Tribun Utara
Setelah sepakat mendirikan kelompok suporter baru, Edy dan kawan-kawan kemudian melakukan pemilihan nama. Menurut Edy, sempat ada masukan untuk menamakan diri sebagai Semarang Nekat.