Hal tersebut Tjahjono sampaikan berdasarkan status Stasiun Semarang Tawang yang merupakan cagar budaya.
“Stasiun tawang itu cagar budaya, tidak bisa banyak dilakukan perubahan. Walaupun antara cagar budaya akan kalah dengan keselamatan perjalanan kereta api, tapi memang agak susah karena itu bangunan cagar budaya,” jelasnya kepada awak beritajateng.tv di Gedung Monod Diephuis, Minggu (16/4/2023).
Bahkan, menurut Tjahjono pernah ada wacana untuk menutup Stasiun Semarang Tawang dan memindahkan operasional ke Stasiun Alastua karena seringnya Stasiun Semarang Tawang terendam banjir. Tetapi wacana tersebut belum terlaksana hingga saat ini.
Meskipun begitu, Stasiun Semarang Tawang tetap menjadi salah satu tempat penting bagi para pemudik yang memilih kereta api sebagai moda transportasi untuk mudik. PT KAI terus berupaya memberikan pelayanan dan kemudahan guna mendukung kenyamanan penumpang.
Menurut prediksi Stasiun Semarang Tawang akan melayani ribuan pemudik kereta api setiap harinya, baik dari Semarang maupun menuju Semarang. Puncak arus mudik kemungkinan bakal terjadi pada tiga hari sebelum lebaran, atau mulai Rabu (19/4) hingga Kamis (20/4) mendatang. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi