“Penanganannya, anak itu (Vita) tidak bisa masuk sekolah negeri, kan secara prosedur PPDB tidak bisa. Kami dari Pemprov Jateng tetap mendukung dia biar sekolah,” bebernya.
Sehingga, Sumarno menjamin Vita tetap bisa melanjutkan sekolah. Hanya saja, kata dia, Vita akan dimasukkan ke sekolah swasta.
“Kalau biaya akan kita upayakan untuk beasiswa. (Kita beri) jaminan sekolah, tapi tidak negeri, tetap harus sekolah,” ucapnya.
Akui belum tahu hasil putusan piagam palsu, Sumarno imbau masyarakat lakukan cara bersih
Selain DTKS yang tak sinkron, masalah piagam palsu juga mewarnai PPDB SMA/SMK Negeri 2024 di Jawa Tengah.
Atas kasus pemalsuan piagam Marching Band tingkat internasional oleh SMPN 1 Semarang, Sumarno tak banyak bicara.
“Saya belum (dapat hasilnya), saya lagi koordinasi,” klaim Sumarno.
Ia pun hanya bisa mengimbau agar masyarakat, utamanya orang tua calon siswa, menggunakan cara bersih untuk masuk SMA/SMK Negeri.
“Kalau memang tidak memenuhi syarat, kita harus legowo. Memang kondisinya seperti itu,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila