SEMARANG, 17/10 (beritajateng.tv) – Kabupaten Semarang kaya akan potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebab wilayah tersebut cukup subur sehingga banyak usaha yang dikembangkan masyarakat. Sebagian besar pelaku UMKM saat ini sedang recovery setelah terpuruk dihantam pandemi.
Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto mengatakan, kendala klasik yang dihadapi UMKM selain permodalan adalah kontinuitas. Menurutnya banyak cerita pelaku UMKM tak siap menghadapi order yang banyak dari konsumen.

“Banyak UMKM yang dipromosikan gencar. Setelah laku, kontinuitas produknya nggak jalan dan kewalahan menerima pesanan,” ujar Bambang yang hadir secara virtual dalam Focus Group Discussion (FGD) “Digitalisasi UMKM Kabupaten Semarang” yang digelar di Mr Boy Cafe & Resto, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu (15/10/2022).
Kepala Dispermades Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno mengatakan, untuk menjadi pelaku UMKM seseorang perlu mengubah mindset. Sebab modal utama pebisnis adalah keberanian dan pemahaman membaca potensi serta peluang. Selain itu, pemerintah bisa memberikan pendampingan dan pelatihan wawasan berusaha kepada pelaku UMKM.
“Peningkatan keterampilan penting dilakukan. Misalnya dilatih mengelola produk agar kualitasnya bisa konsisten. Sekarang ini tren ekonomi kreatif bertumpu pada SDM. Digitalisasi juga membuat orang lebih gampang memasarkan usahanya,” ujarnya dalam acara yang dimoderatori Nurkholis tersebut.
Hanya saja, dia melihat saat ini masyarakat lebih banyak memanfaatkan digitalisasi sebagai saran aktualisasi diri. Misalnya dengan mengunggah status atau berinteraksi dengan teman di media sosial.