“Yang kedua, bagaimana Kopdes Merah Putih itu bisa berjalan. Ini sekarang sedang kami lakukan upaya agar Kopdes Merah Putih yang sekarang di Jawa Tengah Ada sekitar 5.800 ya. Ternyata yang sudah mulai berjalan baru sekitar 10 persen,” ucap dia.
Menurutnya, lambatnya operasional Kopdes Merah Putih itu terjadi lantaran pencairan modal dari Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara belum terealisasi.
Ia menilai, pemerintah perlu mempersiapkan sumber daya koperasi agar mampu mengelola dana ketika cair nanti.
BACA JUGA: Jam Kerja ASN Jateng Berkurang Selama Bulan Ramadan, BKD: Jadi 32 Jam Per Minggu
Lebih jauh, Muhdi menilai pelaksanaan program MBG juga perlu evaluasi. Ia menyoroti adanya kasus keracunan MBG di beberapa daerah, termasuk di Jawa Tengah.
“Kami juga sedang mengawasi secara serius tentang makan bergizi gratis yang bulan ini mengalami masalah. Walaupun [kasus di Jawa Tengah] tidak sebesar di Jawa Barat, tapi tetap terjadi di Jawa Tengah, dan bagi kami satu pun mestinya tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Muhdi berharap adanya evaluasi menyeluruh agar setiap anak tidak hanya mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga aman konsumsi.
“Kami berprinsip satu orang sudah terlalu banyak apalagi lebih dari satu. Tidak boleh terjadi lagi,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi