BACA JUGA: Agam Menyesal Berat Tinggalkan Rinjani Saat Juliana Pendaki Asal Brasil Kecelakaan-Tewas
Hasil otopsi menunjukkan korban mengalami patah tulang dan pendarahan akibat benturan benda tumpul.
Dua kecelakaan lainnya melibatkan pendaki asal Swiss dan Belanda yang mengalami luka serius pada 16 dan 17 Juli 2025 di kawasan Pelawangan sebelum Danau Segara Anak. Keduanya berhasil di evakuasi menggunakan helikopter dan menerima perawatan di rumah sakit di Bali.
BTNGR berkomitmen untuk terus mengutamakan keselamatan pendaki dengan memastikan bahwa setiap jalur pendakian memenuhi standar keselamatan yang tinggi. Penutupan sementara jalur pendakian ini harapannya dapat memberikan waktu untuk evaluasi dan perbaikan sistem pengamanan serta pengawasan di Gunung Rinjani.
Para pendaki yang ingin melanjutkan rencana pendakian di Gunung Rinjani setelah penutupan dapat memantau informasi lebih lanjut melalui pengumuman resmi BTNGR dan memastikan bahwa mereka mengikuti prosedur untuk keselamatan bersama. (*)