Atas hasil ini, ia mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada atlet, Pemprov, KONI Jawa Tengah, pengurus Pengprov, FASI Jawa Tengah, tim ofisial, pelatih, serta seluruh lini yang mendukung tim paralayang.
Sementara itu, Ketua Pengprov Paralayang Jawa Tengah, Nur Kholis, menyebut tidak mudah berlomba di Aceh dengan sarana take off dan landing yang baru jadi.
BACA JUGA: Sabet Lima Medali Emas, Jawa Tengah Raih Juara Umum Cabor Bulutangkis PON 2024
“Jalan ke take off sangat licin dan berlumpur. Sampai take off angin kencang dan tailwind, dengan tenda-tenda yang sering ambruk berantakan,” ungkap Nur Kholis.
Selain itu, ia menyebut persoalan lain yang atlet hadapi yakni makanan yang kurang layak (bahkan pernah basi) dan sering datang terlambat.
”Tapi Jateng ora (tidak) sepele. Anak-anak Jateng selalu sudah stand by di lapangan pagi-pagi sekali. Mereka selalu siap tempur dalam kondisi apa pun. Mereka selalu mengikuti instruksi pelatih dengan baik, selalu kompak dan saling membantu satu sama lain. Kami kira inilah kunci dari pencapaian ini,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi