“Saya menghargai perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Duta Besar Belanda Indonesia untuk menghidupkan kembali trem di kota Semarang,” kata Walikota Semarang.
Pada kesempatan itu, Hendi menonjol, trem aktif aktif di kota Semarang akan mendukung keberadaan kota kuno sebagai salah satu kunjungan warisan. Tidak hanya itu, keberadaan trem pada saat yang sama menjadi sistem percontohan angkutan umum berdasarkan proyek di Semarang. “Jadi saya berharap semua penelitian dapat diselesaikan dengan cepat sehingga dalam 2-3 tahun ke depan, penduduk kota Semarang dapat merasakan manfaatnya,” kata Hendi.
Untuk rute trem, itu akan menjadi prioritas, Stasiun Tawang – Jalan Ronggowarsito – Jalan Agus Salim – Pass Johar – Jalan Pemuda – Lawang Sewu – Jalan Imam Bonjol kemudian kembali ke Stasiun Tawang untuk membentuk Ringtrane. Total untuk trek prioritas ini mencapai 12,8 kilometer yang akan melintasi pusat kota.
Tetapi Hendi menjelaskan bahwa rute cincin sampah harus melihat kembali kemampuan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah kota Semarang. Jadi partainya juga menautkannya ke jalan tua Traste City, pemuda dalam saklar sebagai proyek percontohan.
Untuk mempercepat pelaksanaan trem, tim kecil Duta Besar Dutch akan dibentuk untuk memeriksa aturan transportasi Indonesia, ulasan dan kelangsungan hidup dari lokasi kereta api. Kota Semarang itu sendiri akan mendapatkan satu set 2 trem beasiswa dari Kerajaan Belanda. Di mana setiap set trem terdiri dari dua seri gerbong kereta. (AK / EL)