Jateng

Semarang Alami Tren Penurunan Kasus Baru HIV, PKBI: Tantangannya Masih dari Kalangan Pendatang

×

Semarang Alami Tren Penurunan Kasus Baru HIV, PKBI: Tantangannya Masih dari Kalangan Pendatang

Sebarkan artikel ini
HIV PKBI Kota Semarang | HIV/AIDS Kabupaten Semarang
Ilustrasi HIV/AIDS. (Foto: Shutterstock)

“Pendatangnya macam-macam, ada yang kerja di restoran, hotel, kafe, proyek, bahkan fasilitas publik. Sementara dari kalangan mahasiswa, cukup banyak juga, dan kebanyakan masih di bawah usia 25 tahun,” terang Afif.

Data itu menunjukkan bahwa kelompok muda tetap menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan HIV. Mobilitas tinggi, gaya hidup dinamis, serta kurangnya pemahaman tentang risiko seksual menjadi faktor utama yang memengaruhi.

“Kalau warga asli Semarang bisa kami dampingi terus karena alamatnya jelas. Tapi kalau pendatang dari luar kota, seperti Batang, Pekalongan, atau Jakarta, kami hanya bisa pantau lewat media sosial. Itu yang sulit dikontrol,” jelas Afif.

BACA JUGA: Strategi PKBI Semarang Tekan Laju HIV dari Akar, Layanan Extra Time hingga Edukasi Hulu ke Hilir

Selain layanan langsung, PKBI juga memperluas akses penggunaan obat pencegahan HIV (Pre-Exposure Prophylaxis/PrEP). Pemberian obat ini kepada individu dengan risiko tinggi untuk mencegah penularan HIV sebelum terinfeksi.

“Kami juga membagikan PrEP dan terus mengedukasi lewat media sosial. Sekarang teman-teman yang berisiko bisa kita cegah lebih awal sebelum sampai positif,” ungkapnya.

Afif optimistis tren penurunan kasus HIV di Kota Semarang akan berlanjut di tahun 2026, meskipun tidak akan terjadi secara drastis.

“Penurunannya mungkin tidak signifikan sekali, tapi arahnya jelas. Selama kolaborasi edukasi dan layanan terus berjalan, kami yakin tren menurun tetap berlanjut,” pungkasnya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan