“Seperti kata bu Walikota. Tidak perlu menyediakan barcode untuk beli solar di SPBU tapi bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya. Ini konsep ekonomi circular yang kita ciptakan,” imbuh dia.
Senada, Budi Trisno Aji inisiator Bank Sampah Banjarnegara mengatakan, teknologi Faspol ini berawal dari kerja sama dengan BRIN.
“Awalnya, kami hanya mampu mengolah 50 kg sampah plastik dan menghasilkan 50 liter BBM Petasol. Namun sekarang sudah bisa mengolah 400 kg sampah dan menghasilkan 400 liter per hari,” ujar Trisno.
Dia mengaku jika teknologi tersebut penerapannya di satu kawasan Bank Sampah yang dikelola warga secara mandiri. Bank Sampah tersebut berlokasi di Jalan Karangjambe Rt 02/02, Kasilib, Kasalib, kec. Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
“Petasol yang kita hasilkan dari sampah plastik oleh masyarakat sekitar, petani untuk gilingan padi, traktor dan yang lain itu lewat komunitas bank sampah,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyambut baik inovasi BBM setara bio solar dari sampah plastik tersebut.
Mbak Ita sapaannya ini menyebut akan mengimplementasikan hasil riset BRIN ini sebagai upaya mengurangi sampah plastik.
“Pengolahan sampah plastik menjadi BBM ini sangat luar biasa. Selain kita bisa membantu untuk petani untuk pertanian juga bisa membantu sebagai bahan bakar kapal-kapal para nelayan,” papar Mbak Ita.
Melalui Bank Sampah
Mbak Ita berencana menggerakkan masyarakat melalui Bank Sampah untuk mewujudkan Semarang bebas sampah. Caranya, kata Mbak Ita, mulai dari pilah pilih sampah rumah tangga.
Ia menyebut, sampah basah, bisa untuk pupuk organik maupun eco enzym. Sedangkan sampah plastik bisa di olah dengan teknologi Faspol menjadi BBM Petasol.
“Bisa masuk e-katalog. Operasional oleh Bank Sampah atau masyarakat yang daerahnya memiliki banyak sampah. Itu BBM-nya bisa langsung petani manfaatkan untuk traktor, mesin pemotong rumput. Minimal bisa mengurangi biaya, sehingga masyarakat khususnya petani dan nelayan bisa sejahtera,” terang dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah