Sejumlah perguruan tinggi pun memamerkan inovasi kecerdasan buatan untuk mendukung peningkatan SPBE.
Menurut Ita, perguruan tinggi merupakan stakeholder pemerintah dalam menciptakan kecerdasan buatan.
Mereka memiliki inovasi-inovasi untuk mempermudah pelayanan pemerintahan berbasis SPBE.
“Contoh, dari Udinus ada gamelan yang tidak perlu melibatkan banyak orang. Sekarang budaya sudah mulai kikis. Kita bisa memeperkenalkan budaya dengan teknologi tersebut,” ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto menambahkan, seminar kecerdasan buatan dengan penggunaan teknologi cloud ini sangat diperlukan.
Pasalnya, seiring berkembangnya teknologi, dituntut untuk bisa menciptakan inovasi berbasis artificial intelligence.
“Artificial Intelligence itu mau tidak mau, suka tidak suka, semua lapisan masyarakat harus mengikuti. AI itu tidak menunggu bisa tapu menuntut harus bisa,” ujarnya.
Pihaknya melibatkan beberapa perguruan tinggi untuk mengikuti pameran kecerdasan buatan dengan harapan ada yang bisa diimplementasikan di masing-masing daerah. (*)
Editor: Elly Amaliyah