“Di hari besar keagaaman, biasanya terjadi kenaikan harga terutama bahan pangan. Tapi hebatnya pada Idul Adha kemarin itu tidak terjadi. Hal itu mencatatkan Kota Semarang sebagai kota dengan inflasi terendah di banding kota-kota besar di Indonesia. Tentunya di bawah inflasi Nasional,” lanjut walikota perempuan pertama di ibu kota Jawa Tengah tersebut.
Keistimewaan lainnya adalah Kota Semarang juga berhasil mencapai target inflasi 2022. Sesuai penetapan TPID Nasional sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina yakni kurang lebih 2 persen. Saat itu inflasi belum menjadi fokus utama pemerintah karena kondisi geopolitik masih stabil.
Semarang kota dengan inflasi terendah di Indonesia
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2023 terhadap Juni 2022) sebesar 2,95 persen. Artinya apa? Angka inflasi Kota Semarang ini sudah kembali sama saat sebelum terjadi perang Rusia-Ukraina yang memicu inflasi di seluruh dunia,” kata Mbak Ita.
Tingkat inflasi Kota Semarang pada Juni 2023 penyebabnya yakni kenaikan harga beberapa kelompok komoditas. Seperti nasi dengan lauk, daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, ayam goreng, cabai rawit, mobil, obat dengan resep, sepatu pria dan upah asisten rumah tangga.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah, cabai merah, daging sapi, brokoli, tomat, air kemasan, bensin tarif kereta api, tarif angkutan udara dan emas perhiasan.
“Alhamdulillah, ini berkat kerja keras semua pihak. Dampak positif Pak Rahman (Pasar Murah Sehat dan Aman) yang diadakan di seluruh kecamatan yang juga kita perluas ke tempat-tempat ibadah. Masyarakat Kota Semarang juga bagus tidak terpengaruh oleh ancaman yang ada sehingga tidak melakukan panic buying. Itu semua membuat inflasi di Kota Semarang terjaga,” tandas Mbak Ita. (*)
Editor: Elly Amaliyah