Hal itu tentu tidak lepas dari peran kader dalam upaya penanganan stunting serta partisipasi masyarakat dalam mengikuti posyandu.
“Laporan Ibu Ketua Posyandu, dikatakan beberapa bulan terkahir tidak ada stunting. Kader sangat aktif. Ada inovasu Sibening Manik dalam penanganan stunting. Ini keaeifan lokal yang di miliki Kelurahan Pedalangan,” paparnya.
Penilaian Posyandu Terbaik di Jawa Tengah
Wakil Ketua Tim Penilaian Pelaksanaan Terbaik Posyandu Tingkat Jateng, Dedy Setiawan mengatakan, kegiatan ini berkaitan dengan kesehatan, BKKBN, dan PKK. Yang di kemas menjadi satu sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kami sesuaikan dengan Permendagri Mo 18 terkait posyandu. Salah satu lembaga kemasyarakatan kelurahan yang ada kepastian terkait program kegiatan dan pendanaan,” jelasnya.
Ia menyebut, lomba ini ada dua kategori yaitu kabupaten dan kota. Ada lima kota yang menyampaikan administrasinya ke Provinsi Jawa Tengah. Pihaknya memilih tiga terbaik yang langsung di lakukan verifikasi lapangan.
Ada sejumlah kriteria penilaian, antara lain penimbangan, pendaftaran, penyuluhan pemberian makanan tambahan, integrasi BKB dan Pos PAUD.
“Pendanaan dari mana, berapa jumlah total pendanaan. Ada keterlibatan masyarakat atau tidak terkait pelaksanaan,” tambahnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah