Karena itu, ia menghimbau jajaran agar tidak terlena dengan raihan prestasi ini. Seharusnya ini menjadi semangat untuk memberi kinerja dan pelayanan lebih baik kepada masyarakat Semarang.
“Ini merupakan tugas berat karena pastinya di tahun 2024 nanti harus bisa mempertahankan di peringkat pertama lagi. Bagaimana program yang ada, dan baik ini kita pertahankan dan terus kita tingkatkan,” tutur walikota perempuan pertama Semarang ini.
Ita menyebut jika prestasi ini adalah hasil spirit Bergerak Bersama seluruh elemen masyarakat dan ASN di Pemerintah Kota Semarang.
Dirinya bersyukur dapat memberikan kebanggaan bagi Kota Semarang dengan mendapatkan peringkat terbaik.
Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah bertujuan untuk memperingati perubahan sistem pemerintahan Republik Indonesia yang di masa Orde Baru menggunakan sistem sentralistik menjadi desentralistik.
Dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian bertindak sebagai inspektur upacara.
“Tujuan adanya otonomi daerah adalah agar daerah-daerah memiliki kewenangan yang lebih luas sehingga dapat berkreasi, bermanuver untuk menyelenggarakan daerahnya masing-masing. Karena Indonesia bukan Singapura yang negara kota (homogen). Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki kekhasan masing-masing dan itu tidak bisa mendapat perlakuan yang sama sehingga kepala daerah diberikan kewenangan untuk memimpin sesuai kekhasan daerah masing-masing,” terang Tito. (*)
Editor: Elly Amaliyah