Pariwisata

Semarang Zoo Fokus Kejar Pendapatan Rp600 Juta di Libur Nataru 2025/2026

×

Semarang Zoo Fokus Kejar Pendapatan Rp600 Juta di Libur Nataru 2025/2026

Sebarkan artikel ini
Semarang Zoo Fokus Kejar Pendapatan Rp600 Juta di Libur Nataru 2025/2026
Suasana ramai di Semarang Zoo saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momentum penting bagi destinasi wisata keluarga di Kota Semarang, termasuk Semarang Zoo.

Namun berbeda dari kebanyakan tempat wisata yang memburu lonjakan jumlah pengunjung, pengelola kebun binatang ini justru memilih fokus pada target pendapatan secara keseluruhan.

PT Taman Satwa Semarang selaku pengelola Semarang Zoo tidak memasang target jumlah tiket terjual selama libur Nataru. Manajemen lebih menitikberatkan pada capaian pendapatan dari berbagai lini usaha, mulai dari tiket masuk, wahana permainan, hingga penjualan produk kemitraan.

“Target kami bukan jumlah tiket, tetapi total pendapatan. Untuk periode libur Nataru ini, target pendapatan yang kami tetapkan sebesar Rp600 juta,” ujar Manajer Pemasaran sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Semarang Zoo, Swandito Widyotomo.

BACA JUGA: Semarang Zoo Siapkan Zoonderland dan Forest Track, Liburan Akhir Tahun Bakal Makin Berwarna

Swandito menjelaskan, kebijakan tersebut merupakan hasil evaluasi yang telah mendapat kesempatan bersama manajemen terdahulu. Saat ini, ia hanya melanjutkan dan mengawal kebijakan tersebut hingga penetapan direktur definitif.

“Skema target ini sudah melalui rumusan sejak direktur sebelumnya. Posisi saya sekarang melanjutkan yang sudah berjalan agar tetap konsisten,” katanya.

Menurut Swandito, fokus pada target pendapatan menurutnya lebih realistis daripada mengejar jumlah pengunjung.

Selain tiket masuk, pendapatan Semarang Zoo juga berasal dari berbagai wahana seperti water boom, kereta mini, hingga penjualan makanan dan minuman hasil kerja sama dengan mitra.

“Kalau hanya bicara jumlah pengunjung, itu terbatas pada tiket saja. Sementara pendapatan mencakup semua transaksi di dalam kawasan wisata,” jelasnya.

Manajemen juga mempertimbangkan faktor eksternal seperti cuaca ekstrem dan lokasi Semarang Zoo yang berada di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Kendal. Kondisi tersebut dinilai memengaruhi pola kunjungan wisatawan.

“Letak kami tidak di tengah kota dan faktor cuaca juga cukup menentukan. Karena itu, target pendapatan kami anggap lebih masuk akal daripada menargetkan jumlah pengunjung,” imbuh Swandito.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran