SEMARANG, beritajateng.tv – Pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan besar bagi banyak pelaku usaha di berbagai sektor, termasuk dalam bisnis kuliner. Tak terkecuali kuliner legendaris yang sudah berumur puluhan tahun, “Bolang-Baling Peterongan”.
Berdiri sejak tahun 1973 dan mendapat label legendaris, Bolang-Baling Peterongan milik Oei Widyo Subodo nyatanya tak lantas terhindar dari Pandemi Covid-19. Widyo sapaan akrabnya mengakui bahwa Pandemi Covid-19 sempat memberikan dampak yang signifikan pada usahanya.
Saat pandemi melanda, Widyo menceritakan, ia hanya mampu membuat 5 kg adonan bolang-baling per harinya. Jauh berkurang dari sebelumnya yang mampu menghasilkan 60 kg adonan setiap harinya.
“Waktu Covid 2 tahun yang lalu itu luar biasa sekali dampaknya, orang-orang takut ke luar rumah, juga banyak pembatasan, jualan saya sepi sekali waktu itu,” ungkap Widyo saat beritajateng.tv temui, Selasa, 1 Agustus 2023.
BACA JUGA: Nekat Rintis Bisnis saat Pandemi, Anak Muda Ini Sukses Ubah Lapak Sederhana jadi Kedai Jepang
Selain hantaman Pandemi Covid-19 pada 2022 lalu, Widyo mengaku beberapa kali usahanya mengalami pasang surut. Sebut saja beberapa tahun yang lalu saat muncul isu tepung terigu beracun.
Jualan Widyo yang berbahan dasar tepung terigu tentu mengalami dampak yang luar biasa. Tak tanggung-tanggung, Widyo menyebut saat itu ia sempat mengalami penurunan omset hingga 90 persen.
Respon (1)