Jateng

Sepanjang 2025 Terjadi Ratusan Bencana di Jateng, BPBD: Banjir Terbanyak, Disusul Cuaca Ekstrem

×

Sepanjang 2025 Terjadi Ratusan Bencana di Jateng, BPBD: Banjir Terbanyak, Disusul Cuaca Ekstrem

Sebarkan artikel ini
Bencana Jateng | muhammad chomsul
Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan Bencana BPBD Jawa Tengah, Muhammad Chomsul, saat menunjukkan grafik kekeringan di Jawa Tengah, Senin 19 Agustus 2024. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Nilai itu, kata Chomsul, mencakup berbagai jenis kerusakan seperti jembatan runtuh, rumah rusak, hingga fasilitas umum yang terdampak. BPBD menilai angka riil kemungkinan lebih tinggi karena pendataan rinci masih berjalan di sejumlah daerah.

Jelang puncak musim hujan, BPBD Jateng minta warga kenali potensi ancaman bencana

Menghadapi potensi peningkatan curah hujan pada November dan Desember 2025, BPBD Jawa Tengah memperkuat langkah mitigasi kepada masyarakat. Chomsul menegaskan, pengurangan risiko bencana bukan hanya saat musim hujan tiba, melainkan menjadi agenda rutin sepanjang tahun.

“Upaya mitigasi itu memang kami tanamkan dan kuatkan ke masyarakat di daerah rawan. Bukan hanya saat menjelang musim banjir atau longsor,” jelasnya.

Menurutnya, BPBD Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota terus menggelar pelatihan bagi masyarakat untuk mengenali ancaman di sekitar wilayah mereka. Langkah ini juga mencakup pembentukan tim relawan dan tim siaga bencana lokal.

“Masyarakat dilatih mengenali potensi ancaman, membentuk tim siaga, dan memahami apa yang harus dilakukan saat tanda-tanda bahaya muncul,” tambahnya.

BACA JUGA: Mulai Sering Turun Hujan, BPBD Kabupaten Semarang Konsolidasikan Seluruh Desa Tanggap Bencana

Tak hanya itu, Chomsul juga mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan informasi peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Informasi peringatan dini terdapat pembaruan setiap dua jam dan tersiar melalui berbagai kanal komunikasi BPBD, termasuk grup komunitas.

BPBD meminta masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir, tanah longsor, dan angin kencang untuk memperkuat kesiapsiagaan keluarga dan lingkungan masing-masing.

Langkah sederhana seperti menyimpan dokumen penting, mempersiapkan jalur evakuasi, dan memperhatikan kondisi saluran air Chomsul nilai penting untuk mencegah dampak fatal.

“Jangan anggap sebagai informasi biasa. Kalau peringatan dini hujan lebih dari satu jam keluar, itu artinya masyarakat harus siap,” pungkas dia. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan