Jateng

Serah Terima Rumah Apung Tambaklorok dari KemenPUPR, Mbak Ita Ajak Warga Merawat dan Manfaatkan

×

Serah Terima Rumah Apung Tambaklorok dari KemenPUPR, Mbak Ita Ajak Warga Merawat dan Manfaatkan

Sebarkan artikel ini
Serah Terima Rumah Apung Tambaklorok dari KemenPUPR, Mbak Ita Ajak Warga Merawat dan Manfaatkan
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memotong pita simbolis penyerahan rumah Apung dari Kementerian PUPR ke Pemkot Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menyerahkan aset Rumah Apung Tambaklorok ke Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Penyerahan secara simbolis oleh Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur KemenPUPR, Panji Krisna Wardana kepada Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Rumah Apung selama ini berfungsi sebagai rumah baca bagi anak-anak. Sejak 2016, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Rumah Apung ini. Bahkan, telah menjadikan Rumah Baca Apung ini sebagai pilot project pertama di Indonesia.

BACA JUGA: Pembangunan Sheet Pile Tambak Lorok Rampung Akhir Tahun 2023

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita sapaan akrab Walikota Semarang meminta untuk warga bisa memanfaatkan aset tersebut. Namun ia juga mengingatkan kepada warga untuk ikut merawat agar bangunan tersebut tetap terjaga.

Mbak Ita menjelaskan, Rumah Apung Tambaklorok telah rampung lama dan peresmian berlangsung pada tahun 2016. Hanya saja memang terkait perawatan dan maintenance masih di bawah kewenangan KemenPUPR.

Pasca penerimaan Rumah Apung kepada Pemkot Semarang, Rumah Apung ini sudah menjadi kewenangan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Penambahan fasilitas Rumah Apung

Ke depan Mbak Ita juga telah meminta agar ada penataan dan penambahan fasilitas di Rumah Apung Tambaklorok. Termasuk upaya-upaya digitalisasi, seperti pemasangan wifi dan lainnya.

“Sejak peresmian 2016 lalu, memang tidak ada perubahan mendasar, paling ada sedikit. Setelah penyerahan, kini harus kami percantik karena ini masih kosong, hanya ada di atas fasilitas perpustakan,” kata dia.

“Sekarang kan sudah zaman digitalisasi, sehingga saya minta pertama ada Wifi, karena di sini paling yang datang anak-anak,” ujarnya.

Kemudian, kata dia, juga perbaikan perpustakaan dan mengubahnya menjadi digitalisasi.

” Jangan hanya menyediakan buku saja. Tapi bisa (pakai prinsip-red) digitalisasi, pakai Si Booky jadi baca pakai softfile yang ada 3000 judul e-book,” lanjutnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan