Begitu pula rencana bulat yang menjadikan Semarang sebagai kota metropolitan, layak anak, hingga maju dan berkelanjutan. Semua itu telah menjadi visi misinya untuk memimpin Kota Semarang lima tahun ke depan.
“Semua formulir juga sudah saya isi, apa yang harus saya lakukan, apa yang menjadi tugas partai, semua sudah tertuang. Visi misi sudah saya sampaikan, apalagi saya incumbent jadi sudah tahu apa yang mesti sampai 2045,” katanya.
Kendati begitu dia menyatakan masih banyak pekerjaan rumah atau PR yang harus dituntaskan demi memajukan Kota Semarang menjadi lebih baik lagi. Pihaknya juga berharap mendapatkan pasangan yang satu pemikiran, dan tujuan membangun Ibu Kota Jawa Tengah.
“Saya belum tahu untuk pasangan karena ini menunggu keputusan partai. Tetapi kami berharap ke depannya menjadi partner yang baik,” tuturnya.
Semangat hari ini, kata Mbak Ita, adalah dorongan untuk turun ke bawah seperti ajaran Presiden pertama Indonesia Soekarno. Termasuk dedikasi seorang pemimpin adalah berdasar pada rakyatnya.
Hal itu juga sesuai dengan rangkaian menuju Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan yang mengambil semangat dari Api Abadi Mrapen Grobogan.
“Ini menjadi semangat karena Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam. Semangat ini yang mendorong kita bersama-sama dengan masyarakat menjadikan Semarang maju dan lebih hebat,” ujarnya.(*)
Editor: Elly Amaliyah