“Penanganannya kalau banjir terkait pertanian itu kan mesti kami tunggu statement puso. Kalau puso baru dibantu benih, jadi kalau belum puso kita mesti nunggu seperti apa; biasanya menunggu tiga hari setelah surut, bukan setelah banjir,” ungkap Supriyanto via WhatsApp, Rabu, 19 Maret 2025.
Panen bisa lebih awal untuk cegah kerugian yang lebih besar
Tak hanya bibit, Distanbun Jawa Tengah juga siap memenuhi kebutuhan lainnya untuk mengatasi lahan yang gagal panen.
“Yang pasti bibit ada, tapi kalau yang lain sesuai kebutuhan. Kalau misalkan butuh alat untuk olah tahan ulang ya kami siapkan. Apakah olah tanah saja atau daerah situ memang belum ada. Kalau belum ada kami usahakan,” beber dia.
BACA JUGA: Banjir, Belasan Ribu Hektare Sawah di Jateng Terancam Gagal Panen
Lebih lanjut, Supriyanto membenarkan bahwa saat ini telah memasuki masa panen. Kendati belum sepenuhnya ideal untuk memanen padi, namun panen tetap bisa berlangsung guna mencegah kerugian lebih besar.
“Ini sebagian besar masa panen, tapi sebagian di Grobogan panen yang Februari sudah pada tanam. Ada yang umur 2 minggu sampai 20 hari, tapi sebagian besar masa panen. Artinya di umur 90-100 hari sudah mulai bisa dipanen, cuma kualitasnya turun karena dipanen duluan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi