Hernandez mengakui terjadi peningkatan jumlah pengunjung daripada hari biasa. Meski tidak terlalu signifikan secara persentase, lonjakan tetap terasa karena akhir tahun merupakan musim ramai kunjungan.
“Jujur sangat ada peningkatan. Kalau di hari biasa mungkin di angka tujuh sampai delapan, sekarang bisa di sembilan karena memang high season-nya Koeta Toea itu di akhir tahun,” katanya.
Menurutnya, pengunjung yang datang didominasi keluarga, terutama yang membawa anak-anak untuk menunggu momen salju turun. Sementara kalangan anak muda cenderung datang berkelompok dan melanjutkan aktivitas berfoto di area Goedang Lampoe.
BACA JUGA: Natal UKSW 2025 Hadirkan SantaBot, Harmoni Liturgi dan Teknologi di Kampus Salatiga
“Kalau di area salju kebanyakan keluarga, apalagi anak-anak kecil. Anak-anak muda biasanya datang bareng teman-temannya, habis nunggu salju lanjut foto-foto,” pungkasnya.
Dengan konsep wisata tematik dan suasana meriah, Koeta Toea menjadi salah satu destinasi favorit liburan keluarga di Semarang yang menawarkan pengalaman salju unik di tengah kota.
Salah satu pengunjung, Alit Erawati yang datang dari Kendal, mengaku terkesima dengan salju buatan itu. Ia bersama anaknya pertama kali mengunjungi Koeta Toea.
“Ini pertama kali ke sini; awalnya cari-cari di Google tempat buat foto-foto. Enggak nyangka di sini ada salju-saljunya juga, ternyata seru dan mengesankan,” ungkapnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













