Dalam lomba ini regu Budiono tembus semi final. Ia mengaku persaingan untuk menjadi juara lumayan berat. “Karena kuncinya adalah kekompakan anggota tim dalam satu sampan. Sehingga kecepatan sampan [harus] tetap stabil hingga garis finis,” jelasnya.
Sementara itu, Samuel Wattimena menyampaikan kegiatan di Dusun Sumurup ini merupakan olahraga kearifan lokal yang bisa menjadi daya tarik wisata.
BACA JUGA: Sepak Terjang Karni, Mantan Atlet Dayung Kancah Internasional yang Kini Jadi Tenaga PPPK di Blora
Terlebih, lomba ini sudah berlangsung di Dusun Sumurup, Desa Asinan, sejak 1994 silam. Menurutnya, lomba ini menarik karena melibatkan masyarakat sekitar sesuai dengan kondisi yang ada, tetapi bisa menghadirkan sukacita.
Pasalnya, tak cuma lomba dayung tradisional, tetapi ada lomba lain yang membuat masyarakat bersukacita karena keseruannya, seperti meniti bambu licin untuk menggapai hadiah dan lomba rakyat lainnya.
Hanya saja, lanjut Samuel, untuk menjadikan kegiatan tahunan ini sebagai salah satu agenda wisata harus mulai dari bawah. “Jika mengusulkan dari bawah, saya selaku anggota DPR RI akan ikut mendorongnya,” tandas Samuel. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi