Sempat merasakan kejayaan di tahun 1983-1984 dengan memiliki lebih dari 2000 siswa, Sekolah Mataram pernah terpuruk dengan hanya memiliki 200-an siswa saja.
“Tapi berkat perjuangan kembali dari semuanya, akhirnya kita dari kondisi sakit itu mulai pelan-pelan untuk sehat. Tidak mudah memang pada saat itu, tapi tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha untuk mengembalikan kejayaan Sekolah Mataram,” kata Koesnanto.
Koenanto menambahkan, Sekolah Mataram memang belum menjadi sekolah swasta unggulan di Kota Semarang. Tak jarang, pihaknya menunggu siswa tolakan Sekolah Negeri untuk mendaftar di Sekolah Mataram.
BACA JUGA: Libur Telah Usai, Begini Serunya Hari Pertama Kembali Masuk Sekolah Para Murid SD di Kota Semarang
Namun demikian, hal tersebut tak mengurangi semangat para guru dan karyawan Sekolah Mataram untuk memberikan yang terbaik di dunia pendidikan. Koesnanto berharap, di usia setengah abad ini, Sekolah Mataram dapat terus melayani anak bangsa.
“Harapannya sekolah ini terus memberikan pelayanan meskipun dalam kondisi pasang surut,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila