Penolakan penataan kawasan Tegalpanas Semarang berasal dari warga luar
Jadi, kata Sarwoto, penolakan dari warga Tegalpanas sebenarnya tidak ada. Kalapun ada yang tidak sepakat itu justru datang dari orang luar.
Mereka bukan warga asli, tetapi kemudian punya usaha setelah kawasan Tegalpanas menjadi salah satu tempat kegiatan malam atau dunia malam.
Karena untuk warga asli awalnya memang punya usaha warung makan. Karena kawasan ini kemudian menjadi pangkalan truk, munculah berbagai aktivitas malam.
Mulai dari penjaja seks komersial hingga sekarang juga banyak bermunculan tempat-tempat karaoke hingga kawasan Tegalpanas punya stereotip yang negatif.
“Lambat laun pula, usaha-usaha warga setempat juga akhirnya hilang karena memang lingkungan sosial di Tegalpanas ini juga berubah,” tandas Sarwoto.
BACA JUGA: Viral Siswi Berprestasi MAN 1 Tegal Kena DO Karena Baju Renang
Sebagai informasi, Pemkab Semarang berencana melakukan penataan kawasan Tegalpanas, Desa Jatijajar guna mengubah citra negatif kawasan ini.
Nantinya, lingkungan Tegalpanas bakal menjadi pusat kegiatan perekonomian baru dengan fokus pada pengembangan UMKM di Kabupaten Semarang. (*)
Editor: Farah Nazila