“Tapi ada yang gak makan sayur, padahal sayurnya kita sudah buat agak-agak kekinian. Ini jadi tantangan terberat, bagaimana anak-anak, sayur, buah itu bisa mereka makan santap. Pak Wapres juga mengapresiasi kegiatan seperti ini,” ujar dia.
Menurut pengakuannya, biaya untuk satu nasi boks dan satu buah susu yakni Rp19 ribu per anak.
Tak perlu khawatir zero waste, Mbak Ita andalkan budidaya maggot untuk olah sisa makanan
Lebih lanjut, Mbak Ita memastikan makan bergizi gratis ini menerapkan konsep zero waste. Salah satu caranya dengan menerapkan program budidaya maggot di tingkat SD hingga SMP.
“Kalau ada sisa makanan, yang selalu jadi permasalaahan kan bagaimana sisa-sisa makanan. Di Kota Semarang, kami sudah mempunyai program di SD-SMP, ada budidaya maggot,” jelas Mbak Ita.
BACA JUGA: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Jadi 2025? Dokter Anak Beri Pesan Begini
Makanan yang tersisa, kata Mbak Ita, bisa untuk pakan maggot. Sedang Maggot bisa untuk pakan ternak maupun ikan.
“Kalau makanan itu sisa, bisa kita berikan untuk maggot. Maggot bisa berfungsi untuk makanan ikan atau ternak. Bisa jadi zero waste, sampah atau limbahnya bisa kita manfaatkan, jadi tidak sia-sia,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi