Jateng

Siapkan Biaya-Perangkat, Menteri UMKM Dorong Riset Masuk Industri: Mengurangi Impor Alat Produksi

×

Siapkan Biaya-Perangkat, Menteri UMKM Dorong Riset Masuk Industri: Mengurangi Impor Alat Produksi

Sebarkan artikel ini
UMKM Riset
Menteri UMKM Maman, Abdurrahman, saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Diponegoro di Hall Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Kamis, 20 November 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menegaskan pentingnya penguatan riset dan inovasi kampus sebagai kunci daya saing pelaku UMKM Indonesia. Hal itu ia sampaikan setelah memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip), Kamis, 20 November 2025.

Maman mengaku mendapat banyak insight baru dari karya mahasiswa Undip, mulai dari riset hingga produk-produk inovatif berbasis teknologi.

Ia menyebut, kreativitas dan inovasi kampus Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan negara lain, hanya perlu penguatan pada hilirisasi dan industrialisasi.

BACA JUGA: Kemdiktisaintek Dorong Industri Manfaatkan Riset Kampus: Ada Dana Miliaran untuk Penelitian Terapan

“Indonesia itu kalau dilihat dari basis kampus-kampusnya, enggak kalah kreatif. Inovasinya banyak sekali, tinggal bagaimana kita bawa ke skala industri dan komersial,” ujarnya usai kuliah umum di Hall Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip.

Maman mencontohkan salah satu inovasi mahasiswa Undip berupa alat roasting kopi. Menurutnya, jika kampus mampu memproduksi alat tersebut dengan kualitas baik, Indonesia tak perlu lagi bergantung pada produk impor.

“Kalau Indonesia sudah bisa bikin alat-alat roasting, ngapain lagi kita impor dari luar?” ujarnya.

Kementerian UMKM fasilitasi hasil riset masuk ke pasar industri

Kementerian UMKM disebut sudah menyiapkan akses pembiayaan dan perangkat pendukung lain untuk mendorong komersialisasi produk tersebut. Fokus utamanya adalah membawa produk inovasi kampus masuk ke pasar industri.

Selain Undip, Maman mengatakan ada sejumlah kampus yang memiliki potensi serupa dalam menciptakan inovasi berbasis teknologi seperti ITB, UNIP, hingga UNHAS. Namun, ia menekankan bahwa pengembangan inovasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan